Pernah menulis pesan dan kemudian harus memperbaiki kesalahan sebanyak lebih dari 3 kali setelah menekan tombol “Send”? Atau menulis tweet di Twitter hingga terjadi duplikasi yang sama?
Menurut Dr. Tracy Alloway, seorang psikolog dari University of Stirling di Skotlandia, dapat menjelaskan penyebabnya. Seperti yang dilansir dari Telegraph, Alloway telah menghabiskan waktunya untuk mengamati kinerja memory otak manusia, dimana manusia dapat memperoleh dan menggunakan informasi. Alloway juga percaya dengan adanya pengukuran inteligensi manusia yang dinamakan IQ.
Sang psikolog juga menyatakan bahwa peningkatan memory manusia atau IQ dapat bertambah atau menurun seiring dengan tingkah laku media social, yang dapat mendukung secara kondusif atau justru menurunkan inteligensi manusia.
Facebook, menurutnya, tampil untuk menambah kinerja memory, karena otak harus bekerja untuk menjaga koneksi ratusan teman, sedangkan Twitter justru melakukan hal sebaliknya. Dalam study-nya, Alloway menyatakan bahwa Twitter terlalu praktis, sehingga perhatian otak menjadi berkurang dan pikiran pengguna tidak terkait erat untuk improvisasi koneksi teman yang ada di Twitter. Alloway juga menyebutkan situs lainnya, seperti YouTube dan game.
Video game dan Sudoku mampu menambah pemikiran yang lebih dalam, lebih cepat mengingat yang telah lalu, dan dapat memetakan lebih jelas di pikiran apa yang akan dilakukan selanjutnya. Oleh karena itu, video game dinilai Alloway dapat meningkatkan kinerja memory otak.
0 komentar:
Post a Comment