Membaca berita mengenai Stuxnet yang ramai dibicarakan ibarat membaca novel karangan Ian Fleming, karena diinformasikan disana bahwa Stuxnet diciptakan sedemikian rupa guna mencuri informasi dan mengacaukan instalasi nuklir Iran. Dan karena kisahnya ibarat novel 007 yang tidak terjadi pada orang awam, hal ini membuat pengguna komputer tidak sadar kalau Stuxnet juga mengancam komputer dan jaringan komputer perusahaannya ….. sekalipun tidak menggunakan SCADA.
Kabar buruknya, Indonesia yang juga menjadi korban terbesar Stuxnet sesudah Iran. Hal yang juga menjadi pertanyaan, kok Stuxnet bisa menyebar disini ? Salah satu sebabnya adalah karena faktor penyebaran Stuxnet yang mengandalkan UFD (USB Flash Disk) untuk menyebarkan dirinya. Seperti kita ketahui, Indonesia adalah pelopor virus lokal yang memanfaatkan UFD sebagai faktor penyebaran utamanya dan pengguna UFD di Indonesia sangat diyakini merupakan salah satu yang terbesar di dunia. Tetapi ada satu hal yang tidak di informasikan dengan baik kepada pengguna komputer, selama ini yang menjadi fokus adalah bagaimana Stuxnet mengacaukan program SCADA buatan Siemens yang selain digunakan diinstalasi pendukung nuklir Iran juga digunakan di perusahaan besar yang bergerak di bidang Gas dan Minyak. Tetapi dampak Stuxnet terhadap pengguna komputer non SCADA jarang sekali di bahas. Padahal secara nyata, Stuxnet yang berhasil menginfeksi jaringan komputer non SCADA akan memberikan dampak yang tidak kalah dashyat dibandingkan virus lain seperti :
· Mematikan Print Sharing sehingga aktivitas printer yang di share di jaringan menjadi terganggu.
· Menyebabkan harddisk (yang berapapun besarnya) menjadi penuh / Low Disk Space.
· Banyak aplikasi internal perusahaan tidak bisa berjalan.
· Komputer menjadi hang / lambat.
· Koneksi jaringan terputus.
Awal tahun 2010, selain Conficker dan Sality, virus yang masih wara wiri dan perlu dikhawatirkan adalah antivirus palsu, Rogue Antivirus atau Fake Antivirus. Antivirus palsu ini sangat membandel dan selalu mengeluarkan varian terbaru untuk menginfeksi korbannya karena ada keuntungan finansial yang didapatkan oleh pembuat antivirus palsu ini dari korbannya yang umumnya awam dan dengan lugu takut atas pesan palsu adanya virus pada komputernya dan mengikuti saran dari program antivirus palsu ini untuk membeli antivirus palsu dan memasukkan nomor kartu kredit ke situs penjualan antivirus palsu. Hebatnya adalah tampilan antivirus palsu ini sangat meyakinkan dan dalam beberapa tampilan sangat meyakinkan baik tampilan situs maupun tampilan interface (tatap mukanya) tidak kalah dengan antivirus asli sehingga korbannya mudah percaya. Aksi antivirus palsu berjalan sepanjang tahun dimana pada awal tahun memanfaatkan Zbot yang ditengarai menjadi kendaraan menyebarkan Zeus botnet yang menggemparkan dunia internet karena dicurigai digunakan oleh pemerintah China memata-matai Google. Untuk informasi Zbot dilahkan lihat di
http://vaksin.com/2010/0210/basmi%20zbot/basmi%20zbot.html. Lalu di akhir kuartal 1 2010, antivirus palsu melalui virus yang bernama W32/Oficla.FA memanfaatkan nama Facebook menyebarkan dirinya melalui email guna mengelabui korbannya
http://vaksin.com/2010/0410/oficla/oficla.html. Lalu di akhir kuartal 3 2010, lagi-lagi antivirus palsu mengeluarkan jurus baru dimana jika selama ini tampilannya hanya mengeluarkan tampilan ancaman yang sangat mengganggu tentang banyaknya virus jahat yang menginfeksi komputer. Di akhir kuartal 3 2010 antivirus palsu mengeluarkan tampilan baru seakan-akan komputer korban mendapatkan serangan (dan terinfeksi) dari virus jaringan sepeti Conficker lengkap dengan lokasi file di komputer yang bersankutan, lalu tampilan ini disempurnakan lagi seakan-akan komputer korban terdeteksi mengirimkan email bervirus dalam jumlah besar.
Mei 2010, Candid Camera Prank, virus pertama yang berhasil menyebar melalui Facebook dan secara otomatis menyebarkan diri antar akun Facebook. Kalau selama ini virus-virus lain hanya memanfaatkan nama Facebook atau melakukan phishing atas situs Facebook guna mencuri kredensial, maka kali ini benar-benar ada aplikasi yang memanfaatkan API (Application Programming Interface) Facebook dan tampil seakan-akan sebagai aplikasi Facebook yang tidak berbahaya. Kenyataannya, jika pengguna Facebook meng”allow” aplikasi tersebut, otomatis semua kontaknya akan dikirimi pesan palsu seakan-akan ada gambar nakal (candid camera) yang menarik untuk dilihat dan bila di klik akan mengaktifkan aplikasi tersebut di akun Facebook yang lain dan menyebarkan dirinya ke seluruh kontak akun tersebut. Karena menyebar melalui Facebook, virus ini tidak terikat oleh platform tertentu. Asalkan anda memiliki akun Facebook, mau akses dari OS apapun, Windows, Linux, Mac atau smartphone, virus ini akan dapat menyebar melalui akun Facebook anda.
http://vaksin.com/2010/0510/Candid%20Camera%20Prank/Candid%20Camera%20Prank.htm. Pada akhir Oktober 2010, pembuat malware jahat dengan metode yang sangat mirip menggunakan issue Mc Donalds berpengawet guna memancing korbannya mengaktifkan aplikasi HD Video guna melihat film kentang McDonalds berpengawet yang sebenarnya mengandung kode jahat mengirimkan Event Invitation berisi video McDonalds tersebut ke seluruh kontaknya. Event Invitation digunakan oleh pembuat malware ini karena rupanya administrator Facebook sangat tanggap dan memblok automatic posting oleh apps Facebook pada “Candid Camera Prank”. Mungkin karena merasa thema video McDonalds dirasa kurang menarik, maka pembuat malware merubah jurusnya dengan menggunakan dua senjata klasik guna menarik korban sebanyak-banyaknya, sex dan selebriti. Kali ini yang menjadi thema adalah Lindsay Lohan Sex Video (lihat gambar 1)
Gambar 1, Lindsay Lohan Sex Video yang dijanjikan oleh malware di Facebook
Virus lokal pada semester pertama mengalami penurunan signifikan, dan hanya lightmoon dan autorun saja yang terdeteksi, sisanya di dominasi oleh virus mancanegara. Diselingin oleh satu virus yang memanfaatkan nama Lunamaya yang sedang populer waktu itu (karena kasus video porno yang sempat melambungkan nama Peterporn menjadi trending Topics nomor satu di Twitter mengalahkan Iphone 4 nya Steve Jobs) untuk menyebarkan dirinya.
http://vaksin.com/2010/0610/lunamaya/lunamaya.htm30 Juli 2010 Stuxnet mulai terdeteksi disebarkan di Indonesia. Virus yang menggemparkan karena ditengarai digunakan sebagai sarana mata-mata oleh negara-negara maju untuk mencuri data rahasia dari negara musuhnya ini dan Indonesia termasuk paling banyak menjadi korban Stuxnet (nomor 2 sesudah Iran). Mungkin kalau pemerintah Indonesia mengembangkan senjata nuklir juga akan ribut2 terhadap serangan Stuxnet ini yang beraksi mencuri data secara spesifik ini. Tetapi “untungnya” Indonesia tidak mengembangkan senjata nuklir …… wong petugas perbatasannya yang sedang menjalankan tugas menangkap pencuri ikan saja malah di tangkap oleh polisi negara tetangganya saja dan pemerintahnya masih tenang-tenang saja dan memilih jalan damai.
1 September 2010 virus pertama karya anak bangsa yang menyebar melalui Facebook chat dan mungkin belajar dari Lunamaya, kali ini bintang yang dijadikan korbannya adalah Krissdayanti dan Mulan Jameela.
Pada kuartal ke empat virus lokal mulai bangkit lagi, kali ini mengendarai kapal cepat bernama Shortcut, virus lokal merajalela dan mengalahkan antivirus buatan lokal yang mulai kesulitan mendeteksi varian shortcut dan membasminya dengan tuntas.
Selain virus-virus yang disebutkan di atas, beberapa virus yang terdeteksi paling banyak menginfeksi komputer-komputer di Indonesia pada tahun 2010 adalah :
·
Virut, virus yang ini termasuk ke dalam virus yang sekali menginfeksi komptuer akan sangat sulit dibasmi http://www.vaksin.com/2009/0909/virut/virut.htm
Conficker, meskipun tidak menjadi virusn omor satu di tahun 2010 tetapi masih tetapi banyak terdeteksi di komputer-komputer korporat.
Sality, http://www.vaksin.com/2009/0309/Sality/sality.html bersama dengan Virut dan conficker menjadi virus yang paling susah dibasmi di tahun 2010 dan paling banyak menginfeksi komputer korporat di Indonesia.
Antivirus Palsu / Rogue Antivirus.
Ibu dari segala malware di tahun 2010 adalah Antivirus palsu alias Fake Antivirus / Scareware atau Rogue Antivirus. Antivirus palsu sebenarnya adalah malware (spyware) yang jika berhasil menginfeksi komputer korbannya akan menakut-nakuti korbannya dengan pesan yang sangat menakutkan seakan-akan komputernya terinfeksi oleh virus-virus jahat yang mencancam sistem dan data komputer yang bersangkutan. Jika korbannya “belum takut” maka varian teranyar yang ditemukan pada semester ke 2 tahun 2010 bahkan melengkapi informasi palsu seakan-akan banyak email mengandung virus yang terdeteksi di komputer tersebut. Jika korbannya masih tetap belum takut juga ia akan mengeluarkan pesan setiap beberapa menit sekali seakan-akan ada serangan virus Conficker dari jaringan. Bagi pengguna komputer awam tentunya langsung ketakutan dan memutuskan untuk membeli antivirus palsu ini. (lihat gambar 2)
Gambar 2, Peringatan palsu yang ditampilkan Rogue Antivirus untuk mengelabuui korbannya
Sekali korbannya memutuskan membeli antivirus yang ditawarkan, selain harus membayar antivirus palsu tersebut, data kartu kredit yang digunakan untuk membeli antivirus palsu ini yang akan digunakan untuk kegiatan Fraud. Selain itu, ibarat kata pepatah sudah jatuh ditimpa tangga komputer yang di instal antivirus palsu ini akan makin dalam terjerumus menjadi korban antivirus palsu ini karena sebenarnya di komputernya tidak pernah ada virus yang diinformasikan oleh antivirus palsu ini, malahan antivirus palsu ini menginstalkan spyware dan rootkit ke komputer korban. Antivirus palsu ini sangat aktif mengembangkan variannya dan hampir mustahil mengidentifikasi satu per satu karena ia akan selalu memanfaatkan metode baru menyebarkan dirinya. Hal ini terbukti dengan virus Oficla yang memanfaatkan nama Facebook untuk menyebarkan antivirus palsu dan virus Zbot yang ditengarai sebagai cikal bakal adanya Zeus botnet. Asal tahu saja, Zbot adalah salah satu varian antivirus palsu. Karena itu tidak salah kalau tahun 2010 dikatakan sebagai tahun antivirus palsu dan antivirus palsu / rogue antivirus dinobatkan sebagai Root of All Malware 2010.
Facebook
Kalau film The Social Network yang berkisah tentang pencipta Facebook menjadi film nomor satu, maka tidak heran jika para pengguna Facebook yang berjumlah 500 juta orang ini menjadi target yang menggiurkan bagi para penjahat cyber.
Phishing yang mengalami peningkatan paling banyak selama tahun 2010 adalah phishing untuk mencuri password pengguna Facebook. Hal ini terbukti dari kasus phishing yang tadinya mengincar pengguna internet banking guna mendapatkan keuntungan finansial. Tetapi seiring dengan meningkatnya metoda pengamanan pada internet banking dan nilai ekonomis akun Facebook yang mulai terlihat seperti token game Zinga dan kemudahan menyebarkan kode jahat melalui Facebook yang “dianggap” terpercaya (mana mungkin temanmu mencelakakan kamu dan siapapun akan dengan senanghati akan menerima dan menjalankan kiriman dari temannya). Khusus pengguna smartphone harap ekstra hati-hati jika mendapatkan link yang mengarahkan anda melakukan login pada akun facebook anda, sangat sulit mengidentifikasi keabsahan situs phishing karena keterbatasan ukuran layar maka alamat lengkap situs yang dituju tidak ditampilkan sehingga sulit melakukan pengecekan keabsahan situs dengan melihat alamatnya. Celakanya, hal ini diperparah dengan populernya layanan penyingkat url, salah satu yang paling populer adalah bit.ly, jangankan anda pengguna smartphone. Pengguna komputer sekalipun tidak akan dapat melihat alamat situs yang sebenarnya jika pembuatnya memanfaatkan layanan penyingkat URL seperti bit.ly. Selain akun Facebook, diluar akun transaksi finansial seperti Paypal dan online banking, akun lain yang rentan menjadi korban phishing adalah akun Yahoo dan MSN.
Virus Lokal
Virus lokal pada awal tahun 2010 terlihat kedodoran menghadapi serangan dari antivirus, baik antivirus buatan lokal maupun antivirus mancanegara dan penyebarannya mengalami penurunan yang signifikan. Tetapi memasuki kuartal ke tiga terlihat penyebarannya mengalami peningkatan dan kemampuannya menghindari pemindaian antivirus lokal dan mancanegara makin mengalami peningkatan. Hal ini terlihat dari penyebaran virus teranyar yang masuk ke laboratorium Vaksincom sampai dengan bulan September tahun 2010 yang mengadopsi penyebaran virus Shortcut yang secara de facto termasuk ke dalam virus yang paling banyak menyebar di kuartal ke 3 tahun 2010. Kelihatannya penyebaran virus lokal memanfaatkan metode yang sama akan banyak berkembang karena kemampuan virus Shortcut menduplikasikan dirinya dan hebatnya, walaupun dihasilkan oleh virus yang sama, duplikasinya sangat sulit terdeteksi oleh program antivirus lain. Kecuali beberapa program antivirus yang memiliki kemampuan heuristic yang mumpuni.
Sumber : Vaksin.com